Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan fakta yang sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu.
Dalam keseharian guru bekerja bersama anak. Selain guru memfasilitasi anak, guru juga melakukan pengamatan. Guru mengamati hal-hal apa saja yang anak tahu, apa saja yang anak bisa, dan apa saja yang menjadi kebiasaan anak.
Harapannya, bahwa setelah guru mengetahui tiga hal tersebut, guru dapat merancang program pengembangan pembelajaran sesuai dengan minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program pengembangan pembelajaran yang disusun dan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu, semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik.
Berbagai informasi tentang kemajuan anak ini merupakan hasil belajar yang perlu disampaikan pada orang tua. Dengan diperolehnya berbagai informasi tentang anak, orang tua dan guru memperoleh gambaran capaian hasil belajar anak. Capaian ini diukur berdasarkan standar PAUD yang telah ditetapkan secara nasional, yang tertulis di dalam Permendikbud No. 137 tahun 2014 tentang Standar PAUD dan 146 tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD.
4 Proses Penilaian PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Dapat kita lihat proses yang dilakukan secara sistematis, sebagai berikut:
1. Penilaian harian PAUD
Penilaian harian merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen format penilaian harian yang tercantum dalam RPPH, catatan anekdot, dan hasil karya anak. Instrumen format penilaian harian dan catatan anekdot diisi dari hasil pengamatan guru di saat anak bermain atau melakukan kegiatan rutin harian.
Hasil karya anak sebagai dokumen yang didapat guru setelah anak melakukan kegiatan. Hasil karya anak hendaknya jelas tertulis tanggal pembuatan dan gagasan anak tentang karya tersebut ditulis oleh guru berdasarkan cerita yang diungkapkan anak.
2. Penilaian bulanan PAUD
Penilaian bulanan berisi hasil pengolahan rekapitulasi data penilaian harian checklist (V), catatan anekdot, dan hasil karya anak selama satu bulan. Hasil pengolahan data diisikan ke dalam format penilaian PAUD,
3. Penilaian semester PAUD
Penilaian semester merupakan hasil pengolahan rekapitulasi data penilaian bulanan yang dicapai selama 6 bulan. Penilaian semester digunakan sebagai dasar untuk membuat laporan perkembangan anak yang akan disampaikan kepada orang tua anak.
4. Pelaporan PAUD
Laporan semester berisi hasil pengolahan data tentang perkembangan anak yang dikumpulkan selama enam bulan atau satu semester. Pelaporan ditujukan kepada:
Orang tua anak sebagai pertanggungjawaban layanan yang telah diikuti oleh anak.
Satuan PAUD sebagai dokumen hasil pelaksanaan pembelajaran dan sebagai dasar untuk perbaikan maupun pengembangan layanan yang lebih baik.
Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar Anak Usia Dini (PAUD)
Penilaian hasil belajar anak pada jenjang PAUD berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
2. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai sehingga menggambarkan data atau informasi yang sesungguhnya.
4. Akuntabel
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat dipertanggung jawabkan.
5. Transparan
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.
6. Sistematis
Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.
7. Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang berkebutuhan khusus.
8. Bermakna
Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orangtua, guru, dan pihak lain yang relevan.
1. KOMPONEN KURIKULUM
Untuk mengetahui efektivitas kurikulum dan dalam upaya memperbaiki serta menyempurnakan kurikulum, maka diperlukan evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum merupakan suatu bidang yang berkembang dengan cepat, termasuk evaluasi terhadap implementasi kurikulum. komponen desain evaluasi yaitu :
Penentuan garis besar evaluasi
- Identifikasi tingkat pembuatan keputusan
- Proyek situasi keputusan bagi setiap
tingkat pembuatan keputusan dengan menetapkan lokasi, fokus, waktu, dan
komposisi alternatifnya.
Pengumpulan informasi
Spesifikasi (memerinci) sumber-sumber
informasi yang akan dikumpulkan
- - Spesifikasi instrumen dan metode
pengumpulan informasi yang di perlukan
- - Spesifikasi prosedur sampling yang akan
digunakan
- - Spesifikasi kondisi dan skedul informasi
untuk dikumpulkan
Organisasi informasi
- - Spesifikasi format informasi yang akan
dikumpulkan
- - Spesifikasi alat pengkodean,
pengorganisasian, dan penyimpanan informasi
Analisis informasi
- Spesifikasi prosedur analisis yang akan
dilaksanakan dan spesifikasi alat untuk melaksanakan analisis.
Pelaporan informasi
- - Penentuan pihak penerima (audience)
laporan evaluasi
- - Spesifikasi alat penyedia informasi pada
penerima informasi
- - Spesifikasi format laporan informasi
- - Jadwal pelaporan informasi
Administrasi evaluasi
- - Rangkuman jadwal evaluasi
- - Penentuan staff dan berbagai tuntutan
sumber, serta perencanaan pemenuhan tuntutan tersebut
- - Spesifikasi alat untuk memenuhi tuntutan
kebijakan dalam melaksanakan evaluasi
- - Penilaian keampuhan desain evaluasi guna
menyediakan informasi yang valid, reliable, credible dan sesuai dengan waktu
yang tersedia.
TEKNIK EVALUASI
Secara garis besar, teknik evaluasi yang
digunakan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :
Teknik non tes
Ada beberapa teknik non-tes yaitu :
Wawancara atau interview
Teknik wawancara ini dilakukan dengan
mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun menggunakan media. Alat
yang digunakan adalah pedoman wawancara. Tentu saja pedoman wawancara mengacu
kepada tujuan yang ditetapkan.
Angket
Angket adalah wawancara yang dilakukan
secara tertulis. Prinsip penggunaan dan penyusunan alat sama dengan wawancara.
Pengamatan atau observasi
Dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
terhadap kegiatan baik langsung atau tak langsung. Alat yang digunakan berupa
panduan observasi yang disusun dalam bentuk check list atau skala penilaian.
Daftar cek atau check list
Terdiri dari sejumlah butir yang digunakan
untuk melakukan penilaian dengan membubuhkan cek pada alat itu sesuai dengan
keadaan yang dinilai.
Skala penilaian
Butir-butir yang dinilai dibuatkan
rentangan nilai pada skala. Setiap gejala yang muncul berdasarkan pada butir
itu dibuat penilaian.
SUMBER :
Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Fadillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoritik & Praktik. Jogjakarta: Ar.Ruzz Media.
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan PAUD, (Jakarta Baratn:PT Indeks.2011),hlm.