Wednesday, May 29, 2019

INTELEKTUALISME DAN SPRITUALISME





1. PENGERTIAN INTELEKTUALISME DAN SPRITUALISME 
 
Intelek berasal dari kosakata Latin: intellectus yang berarti pemahaman, pengertian, kecerdasan. Dalam pengertian sehari-hari kemudian berarti kecerdasan, kepandaian, atau akal. Pengertian intelek ini berbeda dengan pengertian taraf kecerdasan atau intelegensi. Intelek lebih menunjukkan pada apa yang dapat dilakukan manusia dengan intelegensinya; hal yang tergantung pada latihan dan pengalaman.Dari pengertian istilah, intelektualisme adalah sebuah doktrin filsafat yang menitikberatkan pengenalan (kognisi) melalui akal serta secara metafisik memisahkannya dari pengetahuan indera serapan. 
Spiritualitas berasal dari kata ‘spirit’ yang berarti jiwa. Spiritualitas adalah pengalaman manusia secara umum dari suatu pengertian akan makna, tujuan dan moralitas.di dalam agama adalah kepercayaan, atau praktik-praktik yang berdasarkan kepercayaan bahwa jiwa-jiwa yang terangkat (saat meninggal) tetap bisa mengadakan hubungan dengan jasad. Hubungan ini umumnya dilaksanakan melalui seorang medium yang masih hidup.

2.PENDIDIKAN YANG SPRITUAL DAN INTELEKTUAL

Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan mengerti dan memberikan makna spiritual atas kehidupan Anda.Dengan memiliki kecerdasan spiritual yang baik, Anda akan lebih mampu menghadapi berbagai persoalan yang Anda alami.Kecerdasan spiritual juga membuat Anda menjadi orang yang memiliki tekad, semangat, keyakinan, dan memiliki kepribadian yang positif dan jujur.

Orang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik mampu bersikap tenang dan mengambil keputusan secara bijak yang didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan masalah tersebut.Selain itu, dengan kecerdasan spiritual yang baik, seseorang akan memiliki tekad yang kuat sehingga memiliki keberanian untuk melawan arus atau tradisi selama hal itu sejalan dengan apa yang menjadi keyakinannya.Mereka juga berani mengambil risiko karena kesabaran dan keteguhan hati yang diiringi kepercayaan kepada Tuhannya.
 
Kecerdasan spiritual (SQ) nampak pada aktivitas sehari-hari, seperti bagaimana cara bertindak, memaknai hidup dan menjadi orang yang lebih bijaksana dalam segala hal. Memiliki kecerdasan spiritual (SQ) berarti memiliki kemampuan untuk bersikap fleksibel, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, mampu mengambil pelajaran dari setiap kejadian dalam hidupnya sehingga mampu menjadi orang yang bijaksana dalam hidup.Ciri Ciri kecerdasan spritual yang ada dan berkembang dalam diri individu antara lain adalah:
  • Memiliki kemampuan yang sifatnya fleksibel.
  • Tingkat kesadarannya yang cukup tinggi.
  • Kemampuan dalam menghadapi serta memanfaatkan penderitaan.
  • Kemampuan dalam menghadapi serta melampaui rasa sakit yang dilalui.
  • Kualitas hidup yang diilhami dari nilai dan visi.
  • Keengganan untuk menyebabkan hal-hal merugikan yang tidak perlu.
  • Kecenderungan melihat keterkaitan yang ada dari berbagai hal.
  • Kecenderungan nyata dalam bertanya mengapa ataupun bagaimana untuk dapay mencari jawaban yang mendasar.
  • Menjadi sesuatu yang disebut psikolog sebagai bida mandiri, memiliki kemudahan dalam bekerja untuk melawan konvensi.
Kecerdasan intelektual atau yang biasa disebut dengan IQ merupakan kecerdasan yang dibangun oleh otak kiri. Kecerdasan ini mencakup kecerdasan linear, matematik, dan logis sistematis.Kecerdasan ini menghasilkan pola pikir yang berdasarkan logika, tepat, akurat, dan dapat dipercaya.Orang dengan kecerdasan ini akan mampu memiliki analisis yang tajam dan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Namun, kecerdasan intelektual tidak melibatkan emosi dalam memproses informasi.
Inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan kesimpulan dari proses berpikir rasional. Suatu perbuatan dapat dianggap intelektual bila memenuhi beberapa syarat antara lain:
  1. Masalah yang dihadapi banyak sedikitnya merupakan masalah yang baru bagi yang bersangkutan.
  2. Perbuatan intelektual sifatnya serasi, memiliki tujuan dan ekonomis.
  3. Masalah yang dihadapi harus mengandung suatu tingkat kesulitan bagi yang bersangkutan.
  4. Keterangan pencapaiannya harus dapat diterima oleh masyarakat.
  5. Dalam berbuat intelektual sering kali menggunakan daya mengabstraksikan.
  6. Perbuatan intelektual bercirikan kecepatan, membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaaan yang mengganggu jalannya pemecahan masalah yang sedang dihadapi.

SUMBER :
  • Ahmad Soen. 10 Oktober 2009. Memimpin Dengan Kecerdasan Emosi dan Spiritual. https://goo.gl/1jsrIL 
  • Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhani:Transcendental Intelligence, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001),

No comments:

Post a Comment

Filsafat Pendidikan

Tugas UAS komputer AUD STKIP ADZKIA

Fungsi Triggers dan membuat Link di Powerpoint Trigger  Pilih amimasi yg akan digunakan pada  tombol yang dipilih Kemudian kl...