PENDIDIKAN MASA DEPAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1) Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mendapatkan pengalaman dan mengembangkan potensi diri dengan proses pembelajaran sepanjang hidup.Masa Depan adalah gambaran tentang kehidupan kita pada beberapa kurun waktu ke depan.
Pendidikian merupakan penggerak utama (before to move) bagi pembangunan. Negara-negara sedang berkembang memandang pembangunan yang telah terjadi di dunia barat seakan-akan merupakan cermin bagi diri mereka. Pendidikan modern yang telah berhasil mengantarkan negara-negara maju (developped countries) dari kemiskinan dan keterbelakangan pada masa lampau sehingga mencapai tingkat seperti yang bisa disaksikan dewasa ini, sudah barang tentu akan berhasil pula mengantarkan negara negara yang sedang berkembang mencapai tingkat pembangunan sebagaimana yang telah dicapai negara-negara maju.
Empat pilar pendidikan
Belajar untuk mengetahui (Learning to know)
Belajar untuk berbuat (Learning to do)
Belajar untuk hidup bersama (Learning to life together)
Belajar untuk menjadi diri sendiri (Lerning to be)
Empat pilar pendidikan
Belajar untuk mengetahui (Learning to know)
Belajar untuk berbuat (Learning to do)
Belajar untuk hidup bersama (Learning to life together)
Belajar untuk menjadi diri sendiri (Lerning to be)
Ciri-ciri Pendidikan Masa Depan
1. Berfokus pada pemupukan potensi unggul setiap peserta didik.
2. Keseimbangan beragam kecerdasan (intelektual, emosional, sosial, spritual, kinestetis, dst.)
3. Mengajarkan life skills.
4. Sistem penilaiannya berbasis portofolio dari hasil karya siswa.
5. Pembelajaran berbasis kehidupan nyata dan praktik di lapangan.
6. Guru lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator agar peserta didik mengembangkan minatnya masing-masing.
7. Pembelajaran didasarkan pada kemampuan, cara/gaya belajar, dan perkembangan psikologis anak masing-masing.
1. Berfokus pada pemupukan potensi unggul setiap peserta didik.
2. Keseimbangan beragam kecerdasan (intelektual, emosional, sosial, spritual, kinestetis, dst.)
3. Mengajarkan life skills.
4. Sistem penilaiannya berbasis portofolio dari hasil karya siswa.
5. Pembelajaran berbasis kehidupan nyata dan praktik di lapangan.
6. Guru lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator agar peserta didik mengembangkan minatnya masing-masing.
7. Pembelajaran didasarkan pada kemampuan, cara/gaya belajar, dan perkembangan psikologis anak masing-masing.
Dengan demikian, tuntutan pendidikan sekarang dan masa depan harus
diarahkan pada peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan
profesional serta sikap, kepribadian dan moral manusia Indonesia pada
umumnya. Dengan kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian
diharapkan dapat mendudukkan diri secara bermartabat di masyarakat dunia
di era globalisasi ini. Satu hal yang perlu kita pahami melalui
ungkapan McKenzie, yaitu “Untuk mendidik dan menghasilkan orang dewasa
yang tidak sekedar menjadi penduduk dunia namun juga mencoba untuk
menciptakan dunia masa depan yang cocok untuk semua penduduknya”. Inilah
sebenarnya yang diharapkan, semoga apa yang diharapkan ini bisa
terwujud dengan cepat.
SUMBER :
- Jalaluddin dan Idi, Abdullah. 2007. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta.Ar-Ruzz Media.
- http://www.beritaterhangat.net/2012/08/definisi-dan-pengertian-pendidikan.html)
No comments:
Post a Comment