1. DEFINISI LOGIKA
Definisi Logika - Secara etimologis, logika adalah istilah yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos. Kata logos, berarti sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (pikiran), kata, percakapan, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos, berarti mengenal kata, mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan demikian, dapatlah dikatakann bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau pikiran yang diutrakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Logika Tradisional dan Logika Modern Logika modern atau logika simbolik, Karena menggunakan tanda-tanda atau symbol-simbol matematik, hanya sanggup membahas hubungan antara tanda-tanda itu, padahal realitas tak mungkin dapat ditangkap sepenuhnya dan setepat-tepatnya oleh symbol-simbol matematik.
Logika tradisoinal membahas dan mempersoalkan definisi, konsep, dan term menurut struktur, susunan dan nuansanya, serta seluk-beluk penalaran untuk memperoleh kebenaran yang lebih susuai dengan realitas.
Logika tradisoinal membahas dan mempersoalkan definisi, konsep, dan term menurut struktur, susunan dan nuansanya, serta seluk-beluk penalaran untuk memperoleh kebenaran yang lebih susuai dengan realitas.
Kegunaan Logika Ada empat kegunaan logika :
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3. Menambah kecerdasa dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4. Meningkatkan cinta akan keberanian dan menghindari kekeliruan kesesatan.
.W. Pespoprodjo dan T. Gilareso. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis. Bandung: Pustaka Grafika, 2011.
https://www.academia.edu/7229989/Definisi_Logika / nama user Ariadna Ginting
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3. Menambah kecerdasa dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4. Meningkatkan cinta akan keberanian dan menghindari kekeliruan kesesatan.
.W. Pespoprodjo dan T. Gilareso. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis, Dialektis. Bandung: Pustaka Grafika, 2011.
https://www.academia.edu/7229989/Definisi_Logika / nama user Ariadna Ginting
2. URGENSI BERFIKIR LOGIS
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1) pemikiran 2) kata-kata.
Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam kata-kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak.
Logika yaitu menyelidiki aturan-aturan yang harus diperhatikan supaya cara berpikir kita sehat.Sehingga logika adalah studi tentang prinsip-prinsip yang dipakai untuk membedakan argumentyang masuk akal dan argument yang tidak masuk akal. Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid, dan dapat dipertanggung-jawabkan. Karena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir. Logis dalam bahasa sehari-hari kita sebut masuk akal.
Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat pelaku ilmiah melakukan observasi/ pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan.
Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus.
Adapun logika induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapan panca indranya.
Maka dari itu sangat penting jika kita belajar berpikir logis. Hal itu dapat membantu seseorang untuk berpikir lurus, tepat dan teratur. Dengan berpikir lurus, tepat dan teratur seseorang akan memperoleh kebenaran dan terhindar kesesatan. Semua bidang kehidupan manusiamembutuhkan keteraturan dalam tindakan-tindakannya yang berdasar atas kemampuan berpikirnya. Logika mengarahkan dan mendorong sesorang untuk berpikir sendiri, serta manusia pada umumnya berdasarkan tindakan-tindakannya atas pemikiran dan pertimbanganyang objektif.
https://adhychezz.wordpress.com/pemikiran/apa-itu-berpikir-logis-kritis-dan-kreatif 13
3. MEKANISME BERFIKIR LOGIS
4. LOGICAL FALLACY
Logical fallacy adalah merupakan cara berpikir yang salah atau sesat. berfikir yang salah ini akan menimbulkan salah persepsi atau salah merespon , sehingga apabila menggunakan logical fallacy maka akan mendapatkan respon atau feadback yang beragam sehingga makna tidak sesuai yang diharapkan.
contohnya. ketika seorang guru menjelaskan tentang tema gejala alam namun tanpa menggunakan model pembelajaran/ atau media yang dimaksud sehingga anak mengolah/ berfikir secara sendiri diri dengan imajinasinya masing-masing sehingga maksud yang disampaikan atau tujuan dari pembelajaran itu tidak sesuai dengan apa yang seharusnya .
Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam kata-kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak.
Logika yaitu menyelidiki aturan-aturan yang harus diperhatikan supaya cara berpikir kita sehat.Sehingga logika adalah studi tentang prinsip-prinsip yang dipakai untuk membedakan argumentyang masuk akal dan argument yang tidak masuk akal. Logika adalah sarana untuk berpikir sistematis, valid, dan dapat dipertanggung-jawabkan. Karena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir. Logis dalam bahasa sehari-hari kita sebut masuk akal.
Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat pelaku ilmiah melakukan observasi/ pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan.
Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus.
Adapun logika induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapan panca indranya.
Maka dari itu sangat penting jika kita belajar berpikir logis. Hal itu dapat membantu seseorang untuk berpikir lurus, tepat dan teratur. Dengan berpikir lurus, tepat dan teratur seseorang akan memperoleh kebenaran dan terhindar kesesatan. Semua bidang kehidupan manusiamembutuhkan keteraturan dalam tindakan-tindakannya yang berdasar atas kemampuan berpikirnya. Logika mengarahkan dan mendorong sesorang untuk berpikir sendiri, serta manusia pada umumnya berdasarkan tindakan-tindakannya atas pemikiran dan pertimbanganyang objektif.
https://adhychezz.wordpress.com/pemikiran/apa-itu-berpikir-logis-kritis-dan-kreatif 13
3. MEKANISME BERFIKIR LOGIS
4. LOGICAL FALLACY
Logical fallacy adalah merupakan cara berpikir yang salah atau sesat. berfikir yang salah ini akan menimbulkan salah persepsi atau salah merespon , sehingga apabila menggunakan logical fallacy maka akan mendapatkan respon atau feadback yang beragam sehingga makna tidak sesuai yang diharapkan.
contohnya. ketika seorang guru menjelaskan tentang tema gejala alam namun tanpa menggunakan model pembelajaran/ atau media yang dimaksud sehingga anak mengolah/ berfikir secara sendiri diri dengan imajinasinya masing-masing sehingga maksud yang disampaikan atau tujuan dari pembelajaran itu tidak sesuai dengan apa yang seharusnya .
ada beberapa bentuk kesesatan berpikir yang sering kita temukan, nih. Beberapa di antaranya adalah:
Sebisa mungkin hindarilogical fallacy pada saat berargumen. Jika kamu ingin menunjukan intelektualitasmu, buatlah argumen dengan dasar ilmu pengetahuan yang mumpuni dan tidak bercelah.
1. The appeal to the populace (R1)
Tipe ini merupakan kesesatan berpikir yang muncul dari kesimpulan yang mengacu pada pandangan populer atau standar yang diciptakan masyarakat. Misalnya saja, perempuan yang bisa menjadi calon istri yang ideal adalah yang pintar memasak dan punya waktu untuk mengurus anak, makanya jika ada perempuan yang gak bisa masak dan gak punya waktu untuk mengurus anak, akan dianggap bukan calon istri yang ideal oleh pelaku logical fallacy.2. The appeal to the emotion (R2)
Untuk tipe ini adalah kesesatan berpikir yang menyelipkan perasaan atau emosi ke dalam argumen, biasanya terkait dengan hati nurani atau perasaan iba. Contohnya, ada wakil rakyat dari partai yang mengusung keagamaan, yang menjadi tersangka koruptor. Beberapa orang berharap agar dia dihukum seberat-beratnya, tapi pelaku logical fallacy akan berpendapat bahwa bagaimanapun dia adalah seorang ahli agama yang tahu dosa dan baik hati pula, jadi gak mungkin dia korupsi.3. The red herring (R3)
Kesesatan berpikir ini biasanya mengalihkan pembicaraan dari satu isu ke isu yang lain dengan tujuan mengecoh fokus orang yang memberikan opini. Misalnya, ada temanmu yang mengatakan bahwa menurut artikel yang dia baca, merokok itu dapat merusak kesehatan. Lalu, temanmu yang merokok menimpali bahwa selama dirinya merokok, dia gak pernah mengalami gejala yang membuat dirinya merasa sakit, sehingga pernyataan bahwa merokok merusak kesehatan adalah hal yang belum tentu benar. Temanmu yang merokok ini telah melakukan logical fallacy.Sebisa mungkin hindarilogical fallacy pada saat berargumen. Jika kamu ingin menunjukan intelektualitasmu, buatlah argumen dengan dasar ilmu pengetahuan yang mumpuni dan tidak bercelah.
4. The straw man (R4)
Tipe the straw man
adalah kesesatan berpikir yang menempatkan komentator yang lain dengan
posisi terancam dan membuat interpretasinya salah sehingga mudah
diserang. Contohnya, ketika ayahmu menyuruhmu istirahat setelah sekian
jam kamu bolak-balik menghadap layar smartphone, tapi kamu malah marah dan menganggapnya gak ingin anaknya menjadi pintar dan update akan isu terkini. Secara gak sadar, kamu telah melakukan logical fallacy terhadap ayahmu, girls!
Tipe ini terlihat dari argumennya yang gak terbentuk secara kuat, sehingga ketika ada serangan dari argumen lain, argumennya menjadi lemah dan mau gau mau menyetujui argumen lawannya. Contohnya, ketika kamu marah saat tahu pacarmu pergi dengan perempuan lain pada malam hari. Lalu, pacarmu memberikan alasan bahwa ia hanya mengantar teman perempuannya pulang ke rumah, kemudian dia memberikan pengandaian kalau seandainya saja kamu yang berada dalam posisi teman perempuannya itu, apa yang semestinya dilakukan oleh teman laki-lakimu. Kamu pun akhirnya kehabisan kata-kata deh untuk menyerangnya balik, dan malah mengiyakan. Nah, itu tandanya kamu adalah pelaku logical fallacy yang argumennya mudah dilemahkan.
5. Argument against the person/ad hominem (R5)
Inilah kesesatan berpikir yang argumentasinya menjatuhkan citra pihak tertentu yang gak didasari dengan fakta yang jelas. Contohnya, ada seorang perempuan yang menyatakan bahwa pelecehan seksual sering terjadi dimana-mana bahkan dalam lingkungannya, lalu pelaku logical fallacy berpendapat bahwa terang saja ia mengalami pelecehan seksual karena pakaiannya yang selalu terbuka. Padahal, belum tentu perempuan itu sering berpakaian terbuka.6. The appeal to force/ad baculum (R6)
Tipe ini merupakan kesesatan berpikir yang didasari kepentingan tertentu dengan paksaan yang disamarkan dalam argumennya. Misalnya saja, ketika ada pemilihan ketua BEM di kampusmu, seorang pelaku logical fallacy berkata bahwa semua mahasiswa sebaiknya memilih si A, sebab A adalah mahasiswa yang disenangi banyak dosen dan mampu membuat program-progam yang keren. Padahal, alasan itu bukanlah alasan yang sebenarnya, sebab program-progam keren yang dibuatnya belum tentu bisa dieksekusi dan bermanfaat.7. Missing the point (R7)
Tipe ini terlihat dari argumennya yang gak terbentuk secara kuat, sehingga ketika ada serangan dari argumen lain, argumennya menjadi lemah dan mau gau mau menyetujui argumen lawannya. Contohnya, ketika kamu marah saat tahu pacarmu pergi dengan perempuan lain pada malam hari. Lalu, pacarmu memberikan alasan bahwa ia hanya mengantar teman perempuannya pulang ke rumah, kemudian dia memberikan pengandaian kalau seandainya saja kamu yang berada dalam posisi teman perempuannya itu, apa yang semestinya dilakukan oleh teman laki-lakimu. Kamu pun akhirnya kehabisan kata-kata deh untuk menyerangnya balik, dan malah mengiyakan. Nah, itu tandanya kamu adalah pelaku logical fallacy yang argumennya mudah dilemahkan.
https://today.line.me/id/pc/article/Apa+Sih+yang+Dimaksud+Logical+Fallacy+Pahami+Dulu+7+Contohnya+yang+Tanpa+Sadar+Sering+Ada+di+Kehidupan+Sehari+Hari-0PEk52
No comments:
Post a Comment